Beranda | Artikel
Pakaian Untuk Mencari Sensasi
Selasa, 6 Desember 2022

Bersama Pemateri :
Ustadz Abu Ihsan Al-Atsary

Pakaian Untuk Mencari Sensasi ini adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan kitab Talbis Iblis. Pembahasan ini disampaikan oleh Ustadz Abu Ihsan Al-Atsaary pada Senin, 10 Jumadil Awwal 1444 H / 5 Desember 2022 M.

Kajian Tentang Talbis Iblis Pakaian Untuk Mencari Sensasi

Ibnul Jauzi membuat satu kaidah bahwa setiap pakaian yang mengandung unsur mencari popularitas diri, maka hukumnya dibenci ataupun makruh. Oleh karena itu beliau membawakan suatu riwayat dari Bisyr bin Al-Harits, ia mengatakan: “Ibnul Mubarak masuk ke masjid pada hari Jumat dengan mengenakan peci. Lalu dia melihat orang-orang tidak mengenakan peci seperti yang dia kenakan. Maka ia pun melepasnya lalu melipatnya ke dalam lengan bajunya.”

Ibnul Mubarak melakukannya karena peci yang beliau kenakan itu tidak biasa dan tidak dikenal di tempat itu. Maka beliau melepasnya supaya tidak memancing perhatian manusia kepada dirinya. Karena setiap pakaian yang mengandung unsur mencari perhatian manusia atau bisa mengalihkan perhatian manusia kepada dirinya, maka sebaiknya itu ditinggalkan ataupun tidak dilakukan. Karena dikhawatirkan masuk dalam kategori pakaian syuhrah. Tentunya dengan catatan bahwa pakaian penduduk setempat itu tidak bertentangan dengan syariat.

Misalnya di Indonesia ada beberapa jenis-jenis pakaian yang biasa dipakai di sini. Selama pakaian-pakaian itu tidak bertentangan dengan kaidah-kaidah berpakaian dalam Islam, maka kita boleh mengenakannya. Bahkan itu lebih baik apabila pakaian yang berbeda dengan itu bisa dikhawatirkan masuk ke dalam pakaian syuhrah.

Adapun gamis, maka gamis adalah sesuatu yang disukai Nabi. Hukumnya mustahab, tidak wajib. Tapi itu tidak populer ataupun tidak familiar di beberapa tempat, mereka mengenakan pakaian yang lain. Selama pakaian penduduk lokal itu tidak bertentangan dengan kaidah-kaidah berpakaian dalam Islam, maka kita boleh mengenakannya. Bahkan lebih bagus mengenakan seperti yang dikenakan oleh kebanyakan manusia untuk menghindari jatuhnya kita ke dalam pakaian syuhrah. Maka menghindarinya jauh lebih baik. Karena menghindari satu yang makruh itu lebih didahulukan daripada mengerjakan sesuatu yang masih dalam kategori mustahab/dianjurkan/disukai.

Ini kaidah yang dibuat oleh Ibnul Jauzi berkaitan dengan pakaian syuhrah yang dijadikan oleh iblis sebagai salah satu tipu dayanya terhadap kaum Sufi di dalam hal berpakaian. Maka beliau menyimpulkan bahwa setiap pakaian yang mengandung unsur mencari popularitas diri atau mencari perhatian manusia kepadanya, maka hukumnya dibenci.

Lalu bagaimana tipu daya iblis terhadap kaum sufi dalam hal makanan dan minuman? Mari download mp3 kajian dan simak pembahasan yang penuh manfaat ini.

Download MP3 Kajian


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/52480-pakaian-untuk-mencari-sensasi/